Minggu, 19 November 2017

Senja Kedua Puluh Tiga

aku kian hilang,
aku menjauh dari sudut pagimu,
aku terlepas dari jantungmu,
aku berdegup sendiri,
aku berlayar sendiri,
mabuk sendiri,
menikmati candu setangkai bunga, sendiri

aku berlayar ke barat, kembali ke kota pertama kita, kota yang kau tinggal pergi
aku mabuk di sepanjang dek,
aku melepas mantra pada juntai awan,
aku menghujani lautan dengan sumpah,
aku mengutuk bayanganmu yang suka memanggil-manggil,
aku gelap
aku perompak dari ayah seorang perompak

aku tiba di kota pertama kita,
aku mendatangi gubuk yang kau tinggal pergi,
aku terisak-isak,
kini aku yang memangil-manggil namamu,
mengecup banyaknya layu setangkai bunga yang sering aku kirim,
apakah aku benar terlepas dari jantungmu?

aku,
mungkin sudah gila,
aku jadi terbiasa mabuk,
aku sekali lagi kalah,
aku terlepas dari jantungmu,
aku kalah,
aku tak pernah datang memintamu


Batam, 5 November 2017

- miss you -