Jumat, 17 November 2017

Senja Kedua Puluh Dua

Hey, Ciputat. Apa kau mencariku? Sori, aku cabut ga bilang-bilang.

Waah, aku rindu padamu. Rindu mendengar adzan maghrib Masjid Fatullah. Rindu senja empat menit di lantai dua. Aku rindu anakku.

Aku tidak cukup baik di kota baru ini. Mungkin karena tempat baruku letaknya di blok pasar, jadinya, terasa asing di tengah-tengah orang asing. Mungkin perasaanku saja.

Sebenarnya tertolong sama letak hunian baru ini. Akses ke tempat-tempat vital jaraknya lumayan dekat. Seperti masjid, halte, mini market, apotik, tempat ATM, warung. Tapi, mungkin yang namanya pasar, harga-harga makanan cukup maksa untuk ngeluarin isi dompet yang berlebih. Kebutuhan lainnya juga sama. Mengeluh. Tapi nanti terbiasa. Lagian, belum tentu juga sampai dua tahun di sini. Bisa saja dua bulan.

Yap!!

Mulanya kita berpikir, bisnis online shop bakal lebih menjanjikan di kota ini. Mengingat ini kawasan bebas pajak. Kita juga melihat banyak teman-teman pegiat online shop dari kota ini. Kita juga berpikir, jika melakukan pengiriman ke luar dari kawasan ini dengan satu dua produk akan aman-aman saja, ternyata akhir-akhir ini mendapat pengawasan ketat dari pihak BC (Bea Cukai). Begitu banyak paket yang numpuk di Hang Nadim. Pengiriman jadi lama. Harus pakai oke atau reguler. Reguler saja kadang memerlukan waktu seminggu, paketnya baru sampai pada pelanggan. Pelanggan jadi banyak yang ngeluh.

Tentunya beberapa cara sudah kita coba. Saran-saran dari pihak ekspedisi juga sudah kita jalankan. Dan hari jumat ini pihak BC kembali mengeluarkan regulasi baru. Kian mempersulit para pelaku online shop di kota ini. Mengeluh.

Yah, akhirnya terpikir kalau semua barang akan kita bawa saja ke Jakarta.

Kita coba tiga minggu lagi.

Intinya berusaha. Kerja keras. Berdoa.

Bedoa? Yah, harus!!

Kata mereka-meraka, 'percayalah, kamu akan menjadi orang yang berguna!'

- miss you -