Minggu, 11 Juni 2017

Senja Ketiga Belas

Kadang kita harus tertawa, terbahak-bahak, kencang sekencang-kencangnya, macam orang gila. Kemudian berbisik, bergumam, ah, kau bukan siapa-siapa!

Satu wanita, dua wanita, tiga, empat, sebanyak yang kau mau, sesanggupmu, maka ambillah wanita-wanita itu. Ajak dia nonton, atau kencan di taman bunga, di pinggiran waduk ketika senja. Beri setangkai bunga, es krim, cokelat, boneka, kalung, cincin.  Katakan padanya, aku jatuh cinta padamu. Biarkan dia kasmaran. Biarkan dia mencarimu, menggilaimu, memikirkanmu. Lihatlah, dia tak ubahnya seperti wanita-wanita kemarin.

"Biarkan aku menikahimu. Besok."

Aduhai, aku geli mendengar keberanianmu.

Kau lupa, satu dua tiga wanita, kadang membosankan.

Maka bersiap untuk berbisik, kau bukan siapa-siapa, sayang!

##

Kadang, senja terasa hanya hadir satu menit, bahkan hanya beberapa detik. Lalu senja pergi lagi. Malam kemudian datang. Gelap. Lalu menunggu senja berikutnya, begitu lama, seperti menempuh ribuan mil. Melelahkan.

Senja yang bersabar. Aku melihatmu.

- miss you -